Berita & Informasi SekolahKegiatan Belajar Siswa & Siswi

Hari Guru Nasional di SMP IT Insan Harapan

      Hari Guru Nasional diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Hari Guru Nasional bukan hari libur resmi, dan dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Guru di Indonesia dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Hari Guru Nasional ditetapkan Presiden Soeharto pada tanggal 25 November 1994, dengan sebuah Keputusan Presiden, yaitu Kepres Nomor 78 tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.

 

          Melansir situs resmi PGRI, organisasi ini mulanya bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Organisasi ini didirikan pada 1912 dengan anggota guru bantu, guru desa, kepala sekolah, sampai pemilik sekolah dari latar pendidikan yang berbeda-beda. Setelah PGHB lahir, muncul organisasi-organisasi guru lain di berbagai daerah di Indonesia. Namun pada 1932, 32 organisasi guru sepakat bersatu dengan nama Persatuan Guru Indonesia (PGI).

          Keputusan ini membuat Belanda terkejut. Sayangnya, pergerakan PGI kemudian harus terhenti di masa penjajahan Jepang karena pemerintah Negeri Sakura melarang keberadaan organisasi dan menutup sekolah. PGI baru memulai aktivitasnya lagi setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Tepatnya 100 hari setelah kemerdekaan Indonesia, PGI melangsungkan Kongres Guru Indonesia di Surakarta, Jawa Tengah.

          Kongres ini menyatukan berbagai perbedaan antara organisasi guru yang didasari perbedaan tamatan di lingkungan kerja, daerah, politik, agama, hingga suku. Selain itu, kongres juga menyepakati wadah baru guru nasional, yaitu PGRI. Kelahiran PGRI yang mencerminkan semangat para guru nasional ini menjadi latar belakang sejarah Hari Guru Nasional 25 November yang sampai saat ini terus dirayakan.[1]

          Lalu, bagaimana perayaan Hari Guru Nasional di sekolah kami?

          Sekolah kami mengenal istilah “al-adabu fauqo al-ilmi” artinya adab (akhlak) itu di atas ilmu pengetahuan. Mahfuzhat inilah yang disampaikan oleh guru kami, Ustadz Zaenal Rozaq, S.Pd.I dalam pembukaan Hari Guru Nasional yang diselenggarakan di lapangan sekolah. Beliau menjelaskan, kepentingan adab terhadap guru jauh di atas segalanya, bahkan di atas ilmu sekalipun. Tentu saja para guru lebih menyukai anak-anak yang berakhlak baik dan terpuji daripada anak yang pandai dan berilmu tetapi tidak memiliki adab kepada gurunya.

         Dalam agama Islam, perihal adab dan etika itu penting bagi kehidupan manusia. Adab mempunyai derajat yang tinggi. Kualitas seorang hamba sangat ditentukan oleh bagaimana dia beradab dan beretika kepada Tuhannya dan kepada sesama karena itu dalam Islam ada istilah al-‘adabul fauqol ‘ilmi. Adab itu lebih tinggi dari pada ilmu. 

          Jika kita tidak beradab sedangkan kita berilmu, maka artinya ilmu itu tidak berupaya mendidik diri kita sendiri. Seseorang yang beradab padahal dia tidak berilmu maka itu lebih baik dibanding seorang yang berilmu tetapi tidak beradab. Adab juga menjadi tolok ukur dalam membentuk karakter seseorang sehingga memperoleh nilai tertinggi dalam membentuk kualitas sikap dan perilaku.

          Setelah anak-anak membaca Al-Qur’an surat Al-Kahfi yang setiap pagi dibaca pada hari Jum’at—hari itu pembacaan surat Al-Kahfi dipimpin oleh Ustadz Hasan Basri—maka pembukaan tarbiyah Jumat istimewa disampaikan oleh Ustadz Rozaq terkait adab-adab di lingkungan sekolah, agar menjadi bekal ilmu ketika di masyarakat nanti. Acara demi acara bergulir dengan seru dan antusias. Mulai dari permainan tebak kata, menonton bersama video tayangan Hari Guru Nasional, mendengarkan pembacaan puisi, dan acara puncaknya adalah pemberian bunga dan surat dari anak-anak OSINH untuk para guru. 

           Pada saat acara puncak, suasana menjadi haru. Anak-anak OSINH memberikan bunga dan surat sebagai tanda terima kasih kepada dewan guru satu persatu dengan posisi merendah dan memeluk guru. Kemudian acara dilanjutkan dengan bersalaman seraya meminta maaf kepada dewan guru, dimulai dari kelas 9 hingga kelas 7. Masya Allah, ada keharuan menyelimuti suasana pagi itu. Meskipun acara sempat mundur hingga matahari terasa terik, tetapi tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk bersalaman dan mengantre di lapangan sekolah.

          Selamat Hari Guru Nasional 2022 untuk guru kami pahlawan tanpa tanda jasa. Penghormatan kepada guru, kami persembahkan dengan sedalam-dalamnya, seikhlas-ikhlasnya.[]

[1] https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221121175450-569-876643/sejarah-hari-guru-nasional-25-november-berawal-penghormatan-pada-pgri diakses pada Jumat 25 November 2022 pukul 19:44 WIB.

SMP IT Insan Harapan

SMP IT Insan Harapan hadir sebagai ikhtiar untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi fitrah peserta didik yang kompetitif, yaitu memiliki keunggulan guna menghadapi segala tantangan ke depan

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button